Wiyasa - Bata Merah,Batu Bata,Bata Kuna

Wiyasa - Bata Merah,Batu Bata,Bata Kuna
Bata Kuna di Situs Setonogedong
Kediri
Selamat pagi sobat Wiyasa, alhamdulilah kami bisa posting lagi mengenai artefak atau benda peninggalan leluhur yang menjadi tema utama Wiyasa, yang akan kami sajikan kali ini adalah artefak yang banyak terdapat di setiap situs (bangunan suci/candi,punden dan atau patirtan/petirtaan) yaitu Bata Merah atau yang biasa disebut Bata Kuna,Bata Kuno,Boto Lawas..kami sajikan juga definisi Bata Merah menurut Wikipedia sebagai berikut...

Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan daripada bata ringan atau batako press, karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.


Wiyasa - Bata Merah,Batu Bata,Bata Kuna
Bata kuna koleksi Museum Airlangga
Kediri
Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah. Selain itu Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api.

Wiyasa - Bata Merah,Batu Bata,Bata Kuna
Bata kuna di situs Mbah Guo Sukodono
Sidoarjo
 Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu. Umumnya bata merah kekinian/saat ini memiliki ukuran: panjang 17–23 cm, lebar 7–11 cm, tebal 3–5 cm.Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya). Sedangkan bata kuna yang bisa kita temukan di situs baik besar maupun kecil, ukurannya adalah Panjang 30 cm - 40 cm, Lebar 15 cm - 20 cm dan Tebal 5 cm - 10 cm, dan yang lebih unik adalah bata kuna memiliki motif yang (biasanya) melintang secara horizontal di badan bata, ada beberapa motif yaitu melintang diagonal dari bawah keatas,melintang membelah tengah secara horizontal,melengkung (membentuk setengah lingkaran) dan ada juga motif bunga (motif ini kami temukan di area Gapura Wadon, Belahan Pasuruan)

Wiyasa - Bata Merah,Batu Bata,Bata Kuna
Bata kuna di Makam Islam
Desa Bangah Waru Sidoarjo
Mengenai motif yang terdapat di bata kuna, ada pendapat bahwa untuk membangun suatu bangunan suci berupa candi di suatu lokasi yang dipilih oleh pemerintah kerajaan, bahan pembangunnya berupa bata kuna disediakan (di suplly) oleh warga desa di sekitar candi tersebut dibuat, jadi motif tersebut untuk mempermudah pemerintah kerajaan mengetahui darimana bata tersebut didatangkan dan hal tersebut menunjukkan bahwa desa yang mengirim bata bermotif tertentu tersebut telah menunjukkan pengabdian pada kerajaan, dan biasanya suatu desa yang dijadikan pendirian bangunan suci, akan mendapatkan SIMA atau keistimewaan dari pemerintah kerajaan untuk desa tersebut (SIMA akan kami bahas di posting berikutnya)

Demikian sobat Wiyasa, informasi mengenai salah satu artefak yang menunjukkan peradaban yang telah ada sejak dahulu kala, terimakasih telah mengikuti postingan dari Wiyasa..kami mengharapkan sumbang saran dan komentarnya agar Wiyasa dapat memberikan yang terbaik bagi sejarah nusantara agar tidak hilang tertelan zaman....

Comments

Popular posts from this blog

Wiyasa - Batu Pipisan

Wiyasa - Pengertian Artefak