Wiyasa - Batu Pipisan

Pipisan dan gandhik, sumber dari
www.hoteldigarut.net

Batu pipsan dan penggilingan (gandhik) berfunsi untuk menghaluskan ramuan obat atau lebih tepatnya jamu. Tanda adanya pemakaian terlihat dari permukaanya yang halus. Pada beberapa candi Jawa Tengah (misalnya ; Borobudur) terdapat relief yang menggambarkan orang meramu obat.Selain itu juga digunakan untuk menggiling makanan dan untuk menghaluskan cat merah. Sampai sekarang batu pipisan dan gandhik, belum pernah ditemukan dalam satu konteks dengan tinggalan masa pra-sejarah. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa benda arkeologis tersebut secara kronologis berasal dari masa klasik, mungkin dari jaman kerajaan Sunda Kuno. Penyebaran pipisan ini bisa dikatakan merata selain di Jawa Tengah,Jawa 
Barat dan juga Jawa Timur dan juga mungkin di daerah lain di Nusantara, mengingat fungsi 
dari pipisan itu sendiri yang sangat erat dengan kegiatan keseharian suatu peradaban.

Pipisan dan gandhik

Jejak peninggalan pipisan ini beragam, namun sepengetahuan admin yang pernah menemukan pipisan, benda ini biasanya terdapat di permukiman, mungkin karena secara fungsi yang dekat dengan aktifitas manusia yaitu menghaluskan bahan ramuan obat/jamu dan (mungkin) juga bumbu dapur untuk memasak sehari - hari. Dari bentuk pipisan yang ada, yang biasanya berbentuk persegi panjang ukuran P : 40 cm dan L : 20 cm dan T : 10 cm, ada juga yang berbentuk seperti prasasti dengan ukuran P,L dan T kurang lebih sama dengan yang berbentuk persegi panjang (lihat gambar) dengan permukaan bidang gilingnya halus. Namun biasanya pipisan yang admin temukan tidak bersama dengan gilingannya (gandhik).

Pipisan tanpa gandhik di Makam
Yudho Kardono Jl. Cempaka Surabaya

Demikian posting dari Wiyasa kali ini yang membahas batu pipisan sebagai bagian dari jejak peradaban masa lalu yang patut kita lestarikan bersama agar generasi saat ini mengetahui bahwa sebelum era MIXER ada suatu alat tradisional yang sangat membantu para leluhur kita  di jaman dulu dalam membuat ramuan obat/jamu, semoga posting ini bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih dan mohon komennya agar blog Wiyasa semakin baik dan berguna bagi kelestarian peninggalan sejarah masa lalu